SOLIDARITAS KUAT, WE ARE REAL LABOR UNION, INSYA ALLAH, SPSI TO BE THE WINNER

WELCOME TO KOTA CILEGON SPSI LABOUR UNION WEBSITE

NOMOR PENCATATAN DISNAKER KOTA CILEGON: 09.01/OP.FSP-KEP/SPSI/DFT/01-II/2010, Tertanggal 01 Februari 2010

PROFIL ORGANISASI


NAMA ORGANISASI: SERIKAT PEKERJA KIMIA ENERGI DAN PERTAMBANGAN (FSP KEP)
DI PUSAT BERDIRI : TAHUN 1978 DENGAN NAMA SP FARMASI DAN KIMIA
TAHUN 1985 BERUBAH MENJADI FSP KEP SPSI
AFILIASI ORGANISASI: KONFEDERASI SERIKAT PEKERJA SELURUH INDONESIA
PRESIDEN KSPSI: ANDI GANI NUWAWEA, SEKJEN: SUBIYANTO, S.SOS

PIMPINAN ORGANISASI TINGKAT CABANG KOTA CILEGON
Periode 2014 - 2019


DEWAN PENASEHAT
Zakirman
Yusuf Rahman
Sayid Jakfar

PIMPINAN CABANG
Ketua: Handi Bambang Irawan, SH.
Wakil Ketua I: Imam Boihaqi
Wakil Ketua II : M. Ma'ruf
Wakil Ketua III : Agus Supriyanto
Sekretaris: Singgih Kurniawan
Sekretaris I: Ahmad Hafid
Sekretaris II: Eko Susanto
Sekretaris III: Fajar Surnomo
Bendahara: Aris Eko Sudarmono
PENGURUS PLENO
Dalam Pertimbangan
Dalam Pertimbangan

Rabu, 10 Desember 2014

SPKEP SPSI KOTA CILEGON MELAKSANAKAN MUSCAB III

Setelah 5 tahun kepengurusan periode 2009 - 2014, yang di komandoi oleh Bung Sayid Jakfar berakhir sudah pada tanggal 26 Nopember 2014.
SPKEP SPSI telah berhasil melaksanakan MUSCAB III dengan sukses dengan terpilihnya Ketua Pengurus Cabang yang baru periode 2014 - 2019 yaitu Bung Hendi Bambang Irawan, SH.
Bung Hendi yang juga merupakan salah seorang Pengurus Cabang periode 2009 - 2014 yang posisinya sebagai Wakil Ketua Bidang Pembelaan dan Advokasi. Beliau adalah sosok penggiat buruh Cilegon sejak lama yang sehari-hari juga aktif di Kepegurusan Pimpinan Unit Kerja SPKEP SPSI Unit Kerja PT.  Mitsubishi PET FILM INDONESIA Merak. Kita berdoa dan mengharapkan dengan terpilih beliau dapat lebih memposisikan SPKEP SPSI Kota Cilegon sebagai organisasi buruh yang disegani dan jadi tumpuan anggotanya.
Setelah terbentuknya Kepengurusan baru ini, Pimpinan Pusat SPKEP SPSI yang diwakili oleh Bung Chandra Mahlan dan Bung Saeful langsung melantik kepengurusan ini.
SELAMAT................dan Semoga Insya Allah, Sukses.................


Ribuan Buruh Datang, Jalan Seputar Istana Ditutup


JAKARTA, KOMPAS.com - Ribuan massa buruh yang tergabung dalam Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesi (KSPSI) tiba di Istana Negara Jakarta Pusat, Kamis (17/10/2013) siang. Jalan di seputar Istana Negara ditutup karena buruh sudah memenuhi jalan.
Sebelum tiba di Istana, buruh melakukan aksi long march dari bundaran Hotel Indonesia. Mereka datang dan langsung membentangkan bendera serta melakukan orasi menuntut dicabutnya Instruksi Presiden Nomor 9 Tahun 2013 tentang upah minimum. Buruh juga menolak sistem kerja alih daya atau outsourcing.
"Pemerintah tidak boleh melakukan politik upah murah karena semakin membuat beban kepada kita," kata Presiden KSPSI Andi Gani Nena Wea di depan Istana Negara, Kamis (17/10/2013).
Massa memenuhi Jalan Medan Merdeka Utara tepatnya di depan Istana Negara hingga di Jalan Medan Merdeka Barat di depan gedung Radio Republik Indonesia (RRI). Sekitar 3.000 polisi gabungan dari Mabes Polri, Polda Metro Jaya, Polres Metro Jakarta Pusat, Polsek Metro Gambir dikerahkan untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan. Polisi juga dilengkapi dengan kendaraan taktis, seperti baracuda dan water canon, yang sudah ditempatkan di sekitar Istana.
Arus lalu lintas menuju Istana Negara juga sudah ditutup sesaat setelah massa buruh tiba. Jalan Medan Merdeka Timur mengarah Istana ditutup di depan kantor pusat Pertamina. Pengendara dari arah Harmoni dialihkan melewati Jalan Juanda. Sementara itu, Jalan MH Thamrin di depan patung kuda dialihkan melalui Jalan Kesehatan dan Jalan Medan Merdeka Barat.
"Penutupan jalan ini selama buruh melakukan aksi unjuk rasa," kata Kepala Bagian Operasional Polres Metro Jakarta Pusat Ajun Komisaris Besar Apollo Sinambela.

Lebih lengkap silakan link disini

Selasa, 24 Juni 2014

Ini Pengakuan Dua Karyawan Yang Dipecat Sepihak



Parlin Hutapea dan Eko Susanto, karyawan PT Lintas Buana Kasei, yang dipecat secara sepihak saat mengadukan nasibnya di Disnaker Cilegon, Kamis (19/6/2014). (Sefrinal Putra)

CILEGON - Eko Susanto dan Parlin Hutapea, karyawan PT Lintas Buana Kasei, dipecat secara sepihak oleh perusahaan. Kedua karyawan ini mengaku dipecat karena diduga oleh perusahaan sebagai provokator yang menggerakan karyawan untuk menuntut dimasukkan sebagai peserta BPJS Ketenagakerjaan.

”Beberapa bulan yang lalu saya bersama rekan lainnya meminta jadi peserta Jamsostek (BPJS Ketenagakerjaan-red) karena sudah bertahun-tahun bekerja tapi tidak ada Jamsostek,” ujar Eko Susanto kepada radarbanten.com di kantor Disnaker Kota Cilegon, Kamis (19/6/14).

Dirinya yang menjabat sebagai salah satu supervisor, dipercaya oleh rekan-rekannya sebagai ketua serikat pekerja di perusahaan. ”Saya kan ketua serikat, wajar dong saya memperjuangkan aspirasi anggota saya yang tidak ada Jamsostek. Kemungkinan pihak perusahaan tidak terima, saya di pecat bersama rekan saya, Parlin Hutapea,” jelasnya.

Parlin Hutapea menambahkan, selaku sekretaris serikat pekerja di perusahaan ikut memperjuangkan 40 anggotanya yang belum menjadi peserta BPJS Ketenagakerjaan. ”Jadi kemungkinan awal mulanya seperti itu, tetapi saat ini karyawan sudah mendapatkan Jamsostek (BPJS Ketenagakerjaan-red). tapi kami berdua malah dipecat tanpa ada kejelasan,” katanya.

Di tempat yang sama, Ketua Serikat Pekerja Kimia Energi dan Pertambangan Indonesia Cabang Cilegon Sayid Jakfar telah meminta Disnaker Kota Cilegon untuk menyelidiki kasus dua karyawan ini dan tidak digaji selama dua bulan sebelum surat pemecatan keluar. ”Kita juga sudah serahkan barang bukti kepada Disnaker untuk penyelidikan lebih lanjut,” paparnya. 

Hingga sore ini  Bagian Personalia PT Lintas Buana Kasei belum dapat dikonfirmasi. (Sefrinal)

Untuk lebih jelas silakan link: http://www.radarbanten.com/read/berita/10/20307/Ini-Pengakuan-Dua-Karyawan-Yang-Dipecat-Sepihak.html##

Belasan Karyawan PT Lintas Buana Kasei Datangi Disnaker Cilegon



Ketua Serikat Pekerja Kimia Energi dan Pertambangnan Indonesia Cabang Cilegon  Sayid Jakfar memperlihatkan surat pemecatan, Kamis (19/6/2014). (Sefrinal Putra)

CILEGON - Belasan karyawan PT Lintas Buana Kasei di Lingkungan Gerem, Kelurahan Gerem, Kecamatan Grogol, Kota Cilegon, mendatangi Dinas Tenaga Kerja (Dinaker) Kota Cilegon, untuk meminta perlindungan nasib dua karyawan yang dipecat secara sepihak dan tanpa pesangon.
“Ini sudah ketiga kalinya kita mendatangi Dinas Tenaga Kerja untuk memperjuangkan nasib dua rekan kami yang dipecat perusahaan secara sepihak dan tanpa pesangon. Pemecatan juga tidak ada kejelasan yang pasti dari pihak perusahaan,” ujar Sayid Jakfar, Ketua Serikat Pekerja Kimia Energi dan Pertambangnan Indonesia Cabang Cilegon, di Disnaker Cilegon Kamis (19/6/14).

Dijelaskanya, proses mediasi yang dilakukan karyawan di Disnaker sudah yang tiga kali, namun belum ada keputusan. Pihak perusahan tetap melakukan pemecatan terhadap dua karyawan yang bernama Eko Susanto dan Parlin Hutapea. ”Kami akan terus kawal rekan kita yang dipecat oleh perusahaan. Bahkan akan mogok kerja jika dua rekan kita tidak diperkerjakan kembali,” ungkapnya.

Kata dia, surat pemecatan ada keganjilan karena yang mengeluarkan surat pemecatan langsung dari komisaris perusahaan yang sedang berada di luar negeri. Seharusanya surat pemecatan dikeluarkan Bagian Personalia. ”Ini jelas ada keganjilan dengan pemecatan ini. Ini jelas melanggar Undang-Undang Ketenagakerjaan,” ujarnya.

Kepala Dinas Tenaga Kerja Cilegon Erwin Harahap saat di hubungi via telepon selular mengatakan, pihaknya hanya melakukan pertemuan mediasi antara perusahaan dengan karyawan. Perusahaan tetap bersikeras tidak mau memperkerjakan kembali. ”Kita sudah tiga kali memanggil perusahaan untuk melakukan mediasi, akan tetapi pihak perusahaan tetap tidak mau memperkerjakan dua karyawan tersebut,” kata Erwin. (Sefrinal)

Untuk lebih jelas silakan link ke: http://www.radarbanten.com/read/berita/10/20305/Belasan-Karyawan-PT-Lintas-Buana-Kasei-Datangi-Disnaker-Cilegon.html